Mencintai Dalam Diam
Suatu hari seorang temen keliatan senyum-senyum sendiri
sambil mandang layar hpnya, dia senyum-senyum karena liat foto yang mejeng di
timeline FB dia. Karena kepo, aku deketin dan lihat sosok seorang cewek yang
lumayan cantik dibalik layar hp itu.
“Ngapain sih senyum-senyum liat itu foto?”
“nggak ada apa-apa kok”
“udah ngaku aja deh!, kamu suka kan sama yang di foto ini?,
ngaku!”
“Dia ini temen waktu SMA, jujur aku cinta banget sama dia”
“Terus?, udah kamu tembak?”
“Belum”
“Terus, kamu selama ini ngapain?, Cuma mandangin dia dari
jauh aja?, dia nggak tau kalau kamu cinta sama dia?”
Dia Cuma diem aja, dan lanjut stalking timeline cewek yang
katanya dia cintai itu.
Semua orang didunia ini pasti pernah jatuh cinta, atau malah
sampai saat ini sedang jatuh cinta. Bertemunya dua insan yang saling mencinta,
saling mengisi dalam hari-harinya, dan tak pernah bosan untuk memupuk cinta
mereka agar semakin tumbuh subur menjadi pohon rindang yang menaungi kehidupan
mereka hingga waktu yang tak mampu ditebak.
Cinta itu bukan Cuma berbicara rasa kagum, rasa nyaman jika
bersama, atau bahagia jika bertemu, namun lebih dari itu, cinta mengajak kita
untuk bertindak dan mewujudkan cinta yang kamu rasakan menjadi nyata, berawal
dari rasa, lalu berlanjut menjadi sikap melindungi, berbagi, saling memiliki
dan kesemuanya terjalin kedalam sebuah jalinan komitmen cinta yang kuat dan
nyata.
Namun, banyak dari kita yang enggan mewujudkan cintanya
sendiri, mereka lebih memilih mencintai, namun tetap bersembunyi, mencintai
dalam diam.
Orang-orang yang memilih mencintai dalam diam merasa yakin
jika cinta mereka itu tulus dan abadi, karena prinsip mereka cinta sejati itu
tak harus saling memiliki, yang penting aku cinta dia, aku sayang dia, lalu
berharap dia juga cinta balik karena kita berbuat baik dan perhatian terus sama
dia. Orang-orang yang mencintai dalam diam juga berpendapat kalau cinta itu
bakal terwujud dan terjawab sendiri oleh waktu, jadi mereka tetep sabar nunggu
dia yang ditaksir buat mencintai balik walau sampai kapanpun, nggak peduli
seberapa panjang jalanya dan seberapa sakitnya penantian itu.
Tapi ya namanya cinta kalau nggak diungkapin ya buat apa?,
buat ganjel pintu?, buat temen tidur kamu waktu malem kalau lagi kesepian?,
nggak mungkin kan?. Orang yang mencintai dalam diam seakan udah terjebak dalam
kenyamanan mereka sendiri dengan sebatas dekat, ngobrol, dan bisa jadi temen
curhat aja, padahal dalam hati mereka udah cinta banget, dan nggak mau kalau
hubungan itu Cuma sekedar temen aja, tapi selalu aja ragu-ragu kalau mau nembak
atau bikin hal-hal romantis buat dia untuk nunjukin cinta kamu.
Orang yang mencintai dalam diam itu sebenernya ngenes banget
nasibnya, mereka pikir cintanya udah saling tepuk-tepukan, ternyata Cuma bertepuk
sebelah tangan, tapi anehnya dia nikmati cintanya yang bertepuk sebelah tangan
tadi karena rasa percayanya kalau nanti juga dia tahu siapa yang paling tulus
mencintai dia.
Ya tapi kalau selamanya Cuma ngarep aja ya mana bisa
terjadi?!
Takutnya kalau kamu mencintai dalam diam jadinya malah kejebak
friendzone, udah capek-capek berkorban pontang-panting tapi Cuma dianggep temen
aja, terus dia deket sama cowok lain, dan mulai pamer-pamer foto bareng, tapi
kamu nggak ditinggalin, kamu tetep sama dia, karena dia anggep kamu temen yang
baik dan enak buat sharing dan jalan, tapi ya Cuma sebatas temen karena kamunya
nggak tegas sama perasaan sendiri.
Kalau si dia udah jadian sama orang lain, kamu Cuma bisa
nyesel dan menyalahkan waktu, kenapa harus ketemu dia saat kamu nggak siap buat
memilikinya.
Jaman sekarang, orang-orang mulai blak-blakan dan hampir
nggak punya malu sama orang lain, apalagi soal menyatakan cinta dan
tembak-menembak gebetan, kalau kamu Cuma modal baik dan deket aja ya nggak
mungkin bisa dapetin cinta kamu. Kalau kamu berbuat baik dan berusaha peduli
sama dia setengah-setengah karena merasa kamu bukan siapa-siapanya dia, ya nanti
bakal ditikung sama yang berani mewujudkan cintanya secara total dan nggak
peduli soal batasan itu, dan yang paling penting dia juga berani ungkapin
cintanya pada waktu yang tepat, dan pasti diterima juga karena si cewek udah
liat pengorbanan dia, dan keveranian dia ungkapin perasaanya.
Mencintai tapi nggak dimiliki itu percuma, kamu bisa bahagia
tapi Cuma dalam khayalan kamu, dan memori-memori indah dulu yang pernah
dilakuin bersama tanpa bisa dilanjutkan. Kamu selalu menyediakan bahumu untuk
dia bersandar, tapi dia tak sekalipun merentangkan pelukanya saat kamu datang.
Kamu terima air matanya tiap menangis, tapi dia nggak pernah dengar jeritan
kamu saat kamu menderita.
Jangan takut kalau misalnya jadian, nanti kalau putus
gimana?, kalau dia malah benci aku kalau aku bilang aku sayang sama dia
gimana?, udahlah, buang jauh-jauh perasaan ragu-ragu kamu, kalau memang kamu
cinta banget sama dia, dan dia juga udah ngasih respon positif sama kamu,
yaudah jadian aja. Lebih baik pernah memiliki daripada hampir memiliki. :)
Comments
Post a Comment