Chatting Adalah Hak Segala Bangsa


Pagi ini seperti kegiatan manusia modern pada umumnya, saya bangun dari tidur dan mulai cek handphone untuk melihat apa yang terlewatkan oleh saya selama beberapa jam lalu saya terlelap. Hilir-mudik dari satu aplikasi ke aplikasi lain untuk membaca linimasa atau hanya sekadar melihat sekilas sebuah berita lalu menghujat habis-habisan walau hanya dalam hati saja. Di sebuah beranda media sosial, selain postingan tentang hal-hal seputar kpop yang menarik perhatian saya dan mendorong jempol untuk menekan like, ada satu postingan yang membuat saya langsung membacanya dengan teliti.


Di beranda sebuah sosial media, salah satu teman saya membagikan sebuah gambar potongan percakapan seperti di atas dengan asumsi, pasti teman saya itu 100% setuju dengan pernyataan yang dikemukakan dan juga makna percakapan di atas. Selain teman saya, ternyata juga ada ratusan orang lagi yang membagikan atau sekadar menekan tombol like sehingga dipasikan percakapan di atas memang bukan sebuah hal aneh di kalangan anak muda masa kini, bahkan sudah banyak yang mengalaminya sampai detik ini.

Lalu apa yang salah dari gambar potongan percakapan di atas?

Dari saya pribadi yang sudah main sosial media dalam waktu lama dan tahu bagaimana belang-belangnya dunia itu tentu percakapan di atas bisa menimbulkan pro-dan kontra. Dan dalam hal ini saya termasuk dalam kubu kontra. Mari saya jelaskan alasannya.

Dari percakapan itu jelas yang berperan adalah seorang wanita dan dia sudah memiliki pasangan. Masalah yang timbul adalah dia membuka percakapan dengan pria-pria lain yang bukan pasangannya dengan alasan tertentu. Oke, apakah itu salah?. Sebenarnya tidak ada salahnya, namun dalam suatu situasi, sebenarnya wanita itu telah melakukan kesalahan yang sangat besar yang membuat kerusakan di muka bumi (lebay).

Begini, kita ambil sudut pandang dari seorang laki-laki yang menemukan nomor teleponnya, atau akun sosial medianya sehingga mereka bisa saling berkomunikasi. Alasan pertama kenapa seorang pria repot-repot mencari cara agar bisa berkomunikasi atau chatting dengan wanita adalah karena DIA TERTARIK. Atau bahasa sederhananya SUKA.

Baiklah, seorang pria tertarik dengan seorang wanita, dia ingin mengenalnya lebih dekat. Dengan canggung si pria ini mulai sebuah percakapan awal yang klise, seperti "Hai" atau "salam kenal ya" tanpa ada harapan lebih jika si wanita akan menjawab pesannya.

Awal dari kerusakan itu terjadi saat pesan dari si pria itu dibalas oleh si wanita. Lebih lagi si wanita dengan sadar dan tanpa pengaruh alkohol atau zat psikotropika mengakui dirinya sudah punya pacar.
Dalam sudut pandnag si pria ini seperti gayung bersambut, dia melempar pesan, dan dijawab oleh targetnya. Dan kehancuran itu makin parah saat si pria mulai mengirim pesan-pesan lain dan tetap dijawab oleh si wanita yang sadar sudah punya pacar tadi. Si pria jadi tumbuh harapan kalau si wanita tertarik padanya.

Oke, kita stop sebentar dan melihat opini wanita yang pasti akan bilang begini "salah sendiri cowok-cowok pada baper, kita kan tanggepin biasa aja".

Hai, para wanita, kalian tidak tahu apa yang terjadi pada pria yang mengirimi pesan padamu setiap waktu itu, bagaimana dia akhirnya berlabuh padamu. Bisa saja pria ini sedang dalam pencarian cintanya setelah dikecewakan seorang wanita lain di masa lalunya. Dalam lelahnya dia mencari, dia menemukanmu, seorang wanita yang mau mendengarnya dan menaggapi setiap obrolan tidak pentingnya. Mungkin bagi para wanita itu sebuah hal yang tidak begitu berarti, tapi bagi pria ini itu hal yang sangat menyenangkan dan penuh emosional saat pada akhirnya dapat menemukan seseorang yang (seolah) mengerti dirinya. Dia dapat bercerita banyak hal, mencoba menumbuhkan harapannya kembali pada seorang wanita yang sudah runtuh dalam hidupnya.

Padahal dalam situasi seperti itu, seorang wanita bisa langsung mengakhiri semuanya dengan mengabaikan pria ini atau bilang langsung kalau sudah punya pacar dan jangan menganggunya lagi, tapi wanita justru terus menanggapi dengan pola pikir kalau itu adalah bentuk penghargaannya pada si pria. Tentu saja seorang wanita tahu betul apakah pria itu chat dalam batasan teman atau ada rasa suka padanya.

Bila seorang pria mengirimimu pesan yang terus menerus selama lebih dari dua hari, maka dipastikan pria sudah menaruh harapan besar padamu.

Dalam banyak kasus perselingkuhan, sebenarnya yang harus lebih banyak disorot adalah wanitanya. Selain memang si pria pasangannya yang membebaskan si wanita untuk digauli..eh..maksud saya bergaul dengan pria lain, sikap si wanita ini yang menjadi kunci penting bisa atau tidaknya perselingkuhan terjadi.

Seorang tamu tidak akan pernah bisa masuk dalam rumah jika saat ia mengetuk pintu, tuan rumahnya tidak membukakan pintu atau mengusirnya saat itu juga. Seorang wanita bisa langsung menolak dan mengacuhkan pria-pria yang mencoba mendekatinya, karena dia sudah memiliki sosok pasangan yang menjadi pilihannya. Membiarkan pria lain masuk dalam kehidupanmu yang sudah memiliki pasangan hanya akan berakibat dua hal, pertama bisa berisiko perselingkuhan, dan kedua, akan memupuskan harapan dan perasaan si pria yang kalian dekati.

Walaupun seorang wanita berpikir hanya membalas pesan itu seperlunya, tapi asal tahu saja jika kalian tetap membalas pesan itu dengan intens terus menerus, pria yang jadi lawan bicaramau akan berharap padamu. Jadi alangkah baiknya langsung jujur saja, bilang sudah punya pacar atau buat sebuah cara yang membuat lawan bicaramu tahu kamu sudah ada yang punya agar segera berakhir percakapan sia-sia itu.

Bagi kami, para pria lebih baik merasakan sakitnya penolakan pada pandangan pertama daripada merasa dihargai perasaannya berlama-lama tapi pada akhirnya pupus begitu saja. Para pria tidak perlu sebuah penghargaan atas perasaannya, tapi sebuah komitmen dari orang yang ia rasa pantas untuk itu.

Untuk para wanita, jangan buka hati kalian jika sudah memiliki pasangan. Jaga komitmen antara kamu dan dia, jangan kamu kecewakan kepercayaan dari pria itu padamu dengan menghargai pria lain yang mendekatimu. Sayangi saja pria yang sudah bersusah payah berlabuh di hatimu dan kamu berkata "IYA" saat ia utarakan perasaannya padamu.

 

Comments

Popular posts from this blog

Ura Horror : Film yang Sempat Hebohkan Internet di Masa Lalu

Karakter-Karakter di Manga Junji Ito yang Bikin Geleng-Geleng Kepala

Foto-Foto yang Sering Dilakukan Cewek